Wajah break out bukan melulu soal ngurusin wajah yang mulai
jerawatan, tapi juga harus kebal sama omongan temen yang tiada henti dan malah
memakainya sebagai bahan guyonan…. -__-
Well, membuat wajah jerawatan memang murni salah saya?
Kenapa? Soalnya saya nyoba-nyoba skincare setelah melihat orang lain cocok
memakainya. Kenapa saya nyoba skincare baru itu? Bukan karena iseng juga. Tapi
karena “Temen” yang mengomentari saya dengan, “Kamu kok item, sih? Perawatan
dong… gajimu kan banyak…”
Masih hangat dari kamera HP. Penampakan Biocos Derma Bright Night and Day Cream Isinya masih banyak karena hanya dipakai 3 minggu |
Mungkin kalian yang nggak sengaja baca postingan ini dan
membuang waktu hanya untuk membaca tulisan saya yang nggak guna ini, pernah
melihat pipi saya ditumbuhi jerawat dengan subur sampai meradang merah. Padahal
kulit saya bukan tipe yang jerawatan. Mentok2 muncul satu biji kalau mau haid.
Dan dari bencana yang menakutkan ini, saya akhirnya
menyadari satu hal. Satu hal yang selama ini tidak mau saya akui dan membuat
hidup saya tidak bahagia 24 tahun lamanya. Apa itu?
Hei stupid, Why did you try so hard to change your skin color?
Does it make you happy? Haruskah kamu memenuhi standar cantik teman-temanmu
bahwa cantik itu putih, tinggi, langsing dan mulus? You have a beautiful skin
color! Apa yang salah dengan sawo matang? Lihat Rihanna, Beyonce, Dara Nitya, Deepica
Multaya, Prisia Nasution, Sakura Lisha dan sederet public figure lainnya yang
berkulit gelap. Mereka hitam, dan mereka keren.
Sekarang, ketika saya rajin mantengin medsos mereka yang
mamerin foundation yang cocok untuk sawo matang, lipstick yang cocok untuk sawo
matang dan gaya fashion mereka yang caem, saya Cuma bisa gigit jari. Boro-boro
beli foundation yang cocok untuk sawo matang. Sekadar bedakan tebel dikit aja
jadi takut. Ngga berani makein apa-apa ke wajah. Berangkat kerja Cuma make bedak
Marsc yang kemudian ilang kena angin. Fix lah itu discolor di wajah saya
nampang sejelas-jelasnya. Plus ditambah jerawat yang meradang merah. Wajah saya
jadi kayak lukisan, penuh warna… hiks….
Sekarang pikiran saya dipenuhi beban untuk segera
menyembuhkan jerawat yang sampe sekarang masih meradang. Pemakaian Biocos derma
bright sudah saya hentikan 2 bulan lamanya. Nyabar-nyabarin diri nyembuhin
jerawat, nyabar-nyabarin diri nerima pertanyaan “Kamu sekarang kok jerawatan”
dari temen-temen.
Dan itu masih ditambahi omongan, “Aduhhh makanya jangan
makek make up yang enggak-enggak…”
So, girls, people is gonna judge you no matter what. Elu
pake baju, elu nggak pake baju, elu kerja bener, elu kerja nggak bener, elu
gemuk, elu kurus, elu item, elu kuning, elu oranye…. Semuanya mereka komentar.
Why? ‘cause they threat theirselves like a judges… mereka merasa dirinya hakim.
And kalo mulai boring, mereka akan jadiin elu sebagai bahan gurauan….
Padahal juga saya nyobain skincare itu karena omongan dari
mereka juga.
Well, saya nggak nyalahin siapapun. Nggak mau melempar
kesalahan kemana-mana. Di sini, saya memahami dua hal : pertama, orang di
sekitarmu punya mulut, yang kalo nggak difungsikan akan membuat mereka
gatal-gatal. Dimanapun kamu hidup, entah setelah menikah nanti, ketika
benar-benar sudah terjun di masyarakat, People is gonna talk…. Jadi jangan
mudah down. Orang pasti ngomong, Apapun itu, pasti akan diomong. Tinggal kamu
sekarang yang harus bermental baja.
Kedua : Hargailah dirimu sendiri! If you were born as an
orchid, never force yourself to be a rose. Kalo kamu terlahir dengan kulit
eksotis dan cocok berdandan kayak Rihanna, jangan paksa dirimu untuk menjadi
Taeyeon SNSD! NEVER!
Susah juga sih mengingat pergaulan saya jungkir baliknya di
dunia kpop. Punya teman juga kpopers semua. Yang tiap hari dilihat adalah
artis2 korea berkulit putih, bibir tipis, dan memakai make up dikit aja udah
cantik -__- . Saya nggak pernah berani
mengakui diri sendiri. Sampai pikiran bodoh yang muncul di pikiran saya, Apa
gue suntik putih aja ya kayak yang ngetrend di Thailand itu? -__- …. Oh God!
Kok saya jadi kufur nikmat begini. And the end, saya akhirnya nggak bahagia
karena mengharapkan hal yang tidak akan pernah terjadi pada diri saya.
Mulai sekarang, bersama dengan jerawat ini sebagai cambukan,
saya akan lebih menghargai diri sendiri. Daripada berusaha mengubah warna
kulit, mending isi waktu dan uang untuk mengubah arah fashion saya. Saya juga
nggak akan pernah bisa mengubah standar cantik teman-teman saya. Sampai mati
pun mereka akan tetap berpikir bahwa cantik itu putih. Whatever. Saya nggak
peduli. Jutaan cewek lainnya di belahan Indonesia lain juga berkulit sawo
matang dan mereka hidup bahagia. Kenapa saya harus tertekan sendirian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar