Senin, 12 Februari 2018

I'm Having a Bad Day. Kode Registrasi Dapodik Ditolak, and again Komentar Orang yang Ngeselin

Maybe this is the baddest monday in this 3 months. Memulai hari dengan tidur telat, jam 1 malam baru tidur, padahal setahun ini udah nggak bisa tidur larut. Sejak kerja jadi guru, bisa buka mata sampe jam 10 aja udah alhamdulillah. Jam 11 malam udah warning dan harus segera tidur.

lah gimana lagi, pulang dari latihan dance jam 11 malam. Perjalanan, bersihin make up, dan gludak-gluduk di atas kasur ngga bisa tidur sampe jam 1 dinihari. Sumpah ini mata udah melek separoh aja dari pagi. Udah maskara Maybelline susah banget dibersihin. sampe sekarang masih ada bekas kehitaman slightly gitu yang annoying banget kayak aku habis begadang 3 hari 3 malam.

Parahnya, kondisi buruk ini ditambahin sama petugas dinas pendidikan provinsi yang menolak permintaan kode registrasi dapodik dengan alasan "saya nggak bawa surat pengantar"... Padahal saya udah perjalanan jauh naik gojek say. Ambles dah tuh saldo gopay saking jauhnya kantor dinas yang ada di tengah kota, sementara sekolah saya nyempil di pinggiran Surabaya, merepet Sidoarjo... -__-

Udah duduk di depan matanya, udah ngos-ngosan naik 4 lantai kantor Dinas yang sampe sekarang nggak dipasangin Lift. Gue juga heran bagaimana caranya pegawai di sana tahan naik-turun 4 lantai. Dan dengan kondisi itu, saya masih ditolak. Udah tahu setiap cewek adalah bibit emak-emak, keluar dah tuh ekspresi judes saya lalu ninggalin meja tanpa pamit. Ini adalah kondisi yang somehow rasanya saya pengen jambak rambut saat itu juga sambil bersimpuh. Tapi tentu saja saya tahan. Mana mungkin saya ngedrama di sana.



So, saya balik ke sekolah dengan pikiran kosong dan mata yang semakin berat kayak batu. Seluruh badan rasanya ngga karuan. Dalam kondisi begini, biasanya pikiran pengen mundur aja dari operator sekolah selalu muncul. Saya jadi guru biasa aja mah. Kurang tidur adalah the most influencing aspect in my life yang bisa membuat diri saya seharian nggak bisa dikontrol. Bisa beneran judes seharian dan nggak friendly sama semua orang. Including pegawai dinas yang tadi saya temui, dan saya sekarang merasa guilty.. hu hu hu...

dan gitu masih ditambahin sama orang kantor, oh my God.... At least, if you cant help me get out from my problem, just be quite and stop saying something which is makes my feeling even worse. Or at least njenengan diam aja deh. I m standing here in front of my table, itu saja sudah menguras banyak kepercayaan diri saya. Kenapa masih diperburuk dengan kalimat yang terlontar dengan mudahnya sambil berjalan berlalu. I hope The God will give you a happy and healthy life...

So, sejak seminggu lalu saya memang mulai berani lagi memakai foundation. Sejak saya memakai cuka apel dan radang jerawat di pipi saya mulai membaik, saya akhirnya berani menyentuh-nyentuh wajah saya. Termasuk applying foundation yang itu emang berdampak besar ke bekas jerawat. Tapi, sebagaimana yang saya jelaskan di postingan sebelumnya, ternyata memakai foundation tiap hari ini nggak berdampak bagus untuk wajah saya yang emang lagi pemulihan. Baru aja mau sembuh, masa dihajar lagi. Then, I stop wearing make up to the wokplace. Seperti sedia kala, saya akhirnya berangkat ke tempat kerja dengan memakai bedak Marsc, alis dan lisptik. itu saja. Misi pertama saya untuk sekarang adalah nyembuhin jerawat sampe total. Baru setelah itu make foundation.

And you know what.... maybe dengan bare skin ini, bekas jerawat saya yang berwarna kehitaman (karena emang proses healing. Dan bekas jerawat itu kalo udah end emang berwarna hitam, kalo baru muncul warnanya merah segar), nampak jelas di pipi saya. Maybe, I dont know what, warna merah meradang yang dulu mereka pikir lebih bagus daripada warna kehitaman maybe ya, saya ngga tahu gimana pemikiran mereka

Dan sambil berjalan di depan meja saya, dengan tatapan mata lekat ke arah saya, (saya merasa ada tatapan jijik or... I dont know, I cant explain it, it hurts so much) dengan entengnya berkata, "Duuuh, tambah parah..."

Maybe kalo kalian tahu sejarang wajah saya breakout kayak gini, enggak lain juga karena omongan mereka ya. As you can see on my old post, mereka sendiri yang berkomentar dan menyuruh saya perawatan wajah, and now I m trapped in a huge disaster, and they're like, Omg, look at you, You're a beast. How could you take that stupid decision and destroy your own beauty.

You know what the most stupid decision I'v ever made? I m listening to your words!

Huhu... ngga tahu lagi harus melepehkan kemana. Pelarian saya ya cuma ke blog ini. Curhat ke teman sendiri, sedekat apapun itu, tetap saja saya yang dibodoh-bodohin, and again showing that kind of face like "how could you take that stupid decision!"

You know guys, blaming people for what they've done wrong over and over again will never makes it better. Yang ada, orang itu semakin terpuruk dan kau terus saja melontarkan kata-kata semudah kau bernafas. Kau tak akan pernah mengerti orang lain dengan cara seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar